Tuesday, September 24, 2013

Mengapa Menggunakan Lambang Burung Hantu?



Burung hantu
 adalah kelompok burung yang merupakan anggota ordo Strigiformes. Burung ini termasuk golongan burung buas (karnivora, pemakan daging) dan merupakan hewan malam (nokturnal). Seluruhnya, terdapat sekitar 222 spesies yang telah diketahui, yang menyebar di seluruh dunia kecuali Antartika, sebagian besar Greenland, dan beberapa pulau-pulau terpencil.


Di dunia barat, hewan ini dianggap simbol kebijaksanaan, tetapi di beberapa tempat di Indonesia dianggap pembawa pratanda maut, maka namanya Burung Hantu. Walau begitu tidak di semua tempat di Nusantara burung ini disebut sebagai burung hantu. Di Jawa misalnya, nama burung ini adalah darès atau manuk darès yang tidak ada konotasinya dengan maut atau hantu. Di Sulawesi Utara, burung hantu dikenal dengan nama Manguni.

Burung hantu dikenal karena matanya besar dan menghadap ke depan, tak seperti umumnya jenis burung lain yang matanya menghadap ke samping. Bersama paruh yang bengkok tajam seperti paruh elang dan susunan bulu di kepala yang membentuklingkaran wajah, tampilan "wajah" burung hantu ini demikian mengesankan dan kadang-kadang menyeramkan. Apalagi leher burung ini demikian lentur sehingga wajahnya dapat berputar 180 derajat ke belakang.

KOSCO DJAKARTA mengambil lambang burung hantu karena memiliki filosofi hidup yang sangat luar biasa : 

1. Karakter burung hantu salah satunya adalah ia bijaksana, ia jarang berkicau, hanya kebanyakan diam dan melihat. Belajarlah sifat dari burung hantu, sedikit tuk berbicara dan banyak mendengar.

2. Burung hantu juga di kenal setia karena hanya sekali kawin, luar biasa ya seekor burung hantu yang bisa dikatakan namanya seram namun di balik itu ia memiliki sifat yang begitu banyak positif.

3. Karakter yang lain adalah penyendiri, meski kadang ada juga yang suka berkelompok. Namun kebanyakan burung hantu ini suka menyendiri.

4. Burung hantu juga hanya suka berdiam seperti patung tidak banyak tingkah, berbeda dengan burung yang lain suka memamerkan dirinya, inilah burung yang rendah hati si burung hantu.

Maka kami KOSCO Djakarta selalu belajar agar memiliki sifat : Bijaksana, setia, dan rendah hati. 



Sekilas tentang lambang KOSCO

Ide penggunaan lambang burung hantu pada organisasi ini pertama kali dicetuskan oleh Mas Toto pada akhir tahun 2009. 

Lambang KOSCO yang pertama : 



Lambang KOSCO yang kedua (digunakan sampai saat ini):


1. Jumlah bulu sayap luar kiri dan kanan berjumlah 14 yang menandakan tanggal berdiri KOSCO
2. Jumlah bulu sayap dalam berjumlah 4 yang menandakan bulan berdirinya KOSCO

Makna warna pada lambang KOSCO

HITAM
Makna positif: perlindungan, dramatis, serius, bergaya/anggun, formalitas 
PUTIH
Makna positif: kebaikan, keadaan tak bersalah, kemurnian, segar, gampang, bersih 
MERAH
Makna positif: cinta, energi, kuasa, kekuatan, panas

Demikianlah beberapa dasar atau alasan mengapa KOSCO menggunakan lambang burung hantu sebagai identitas di organisasi ini. 

Salam persaudaraan menembus batas.

Bravo KOSCO Djakarta

No comments:

Post a Comment